Ujungpangkah – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap komitmen KKKS Saka Indonesia Pangkah Limited (PGN Saka) dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir melalui program konservasi mangrove di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. Komitmen tersebut diwujudkan lewat pencanangan penanaman 120 ribu bibit mangrove yang dipusatkan di Ruang Terbuka Hijau Desa Pangkahwetan, Rabu (18/6).
Kegiatan penanaman mangrove ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Faisal Malik Hendropriyono, S.E., M.B.A., M.A.; Deputi Bidang Tata Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan BPLH, Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc.; Direktur Utama PGN Saka, Bu Intan Fauzi; Plt. Bupati Gresik, dr. H. Asluchul Alif, M.Kes.; jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gresik; anggota DPR RI; para kepala desa dari Desa Pangkah Wetan, Banyuurip, dan Pangkah Kulon; unsur Forkopimka Ujungpangkah; serta berbagai elemen Masyarakat.
Wamen Diaz menyatakan bahwa langkah PGN Saka merupakan contoh konkret kolaborasi sektor industri dalam menjawab tantangan perubahan iklim dan kerusakan pesisir.
“Saya hadir langsung ke Gresik karena kegiatan ini memiliki nilai penting dalam konteks pelestarian lingkungan nasional. Mangrove bukan hanya penopang ekosistem pesisir, tetapi juga benteng alami dalam mitigasi bencana. Kami sangat menghargai langkah PGN Saka yang telah menjadi pelopor,” kata Wamen LH Diaz Hendropriyono.
Menurut Diaz, program penanaman massal ini tak hanya menjadi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga selaras dengan inisiatif strategis SKK Migas dalam mendorong KKKS untuk aktif menjaga lingkungan.
Ditempat yang sama, Direktur Utama PGN Saka, Intan Fauzi, menegaskan bahwa perusahaan menjalankan pendekatan berbasis keberlanjutan dan selalu berkoordinasi dengan pemerintah di semua tingkatan.
“Sebagai bagian dari industri hulu migas, kami sadar betul bahwa konservasi lingkungan adalah fondasi penting bagi keberlangsungan industri dan masyarakat. Penanaman mangrove ini merupakan upaya berkelanjutan kami dalam mendukung ekosistem pesisir, sekaligus menjawab seruan global terhadap krisis iklim,” kata Intan.
Apresiasi serupa disampaikan oleh Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Kus Habib Amrullah. Dia mengatakan, PGN Saka sebagai KKKS percontohan dalam pelaksanaan program penanaman pohon. Menurutnya, upaya tersebut patut dijadikan referensi nasional dalam integrasi PPM dan konservasi.
Sementara itu dari pemerintah daerah, Asisten II Pemprov Jawa Timur, Joko Irianto menekankan bahwa program ini sejalan dengan visi Nawa Bhakti Satya yang diusung Gubernur Jatim. Ia menyebut aksi tanam mangrove sebagai bentuk "sedekah oksigen" bagi generasi mendatang.
Plt Bupati Gresik, Asluchul Alif, juga menggarisbawahi pentingnya inisiatif ini dalam menekan laju polusi dan kerusakan pesisir yang menjadi tantangan serius di kawasan industri Gresik. Sebagai bentuk penghormatan, Pemkab Gresik menyerahkan Piagam Apresiasi Konservasi Lingkungan kepada PGN Saka atas kontribusinya.
Puncak acara ditandai dengan penyerahan simbolis bibit mangrove kepada empat perwakilan strategis, Kepala Desa Pangkahwetan, Kepala Desa Banyuurip, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gresik, dan Pokmaswas Pangkahwetan. Penyerahan tersebut menandai komitmen multipihak dalam menjaga dan merawat hasil konservasi.
Rangkaian acara ditutup dengan penanaman mangrove bersama yang diikuti oleh jajaran Kementerian LH, anggota DPR RI, direksi PGN Saka, Pemprov Jatim, Bappeda, BKSDA, DLH Gresik, Forkopimka Ujungpangkah, kepala desa, dan elemen masyarakat.