Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik mengadakan kegiatan rapat koordinasi pengelolaan mangrove pada Kamis, 12 Juni 2025. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjaga ekosistem mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Gresik.
Agenda utama dalam rapat ini adalah desk konsultasi dan pemetaan lokasi penanaman mangrove. Melalui diskusi ini, DLH Gresik bersama para pemangku kepentingan membahas potensi, tantangan, dan langkah kolaboratif untuk memastikan keberlanjutan ekosistem mangrove yang memiliki peran penting dalam perlindungan lingkungan pesisir dan mitigasi perubahan iklim.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh berbagai pihak dari sektor pemerintahan, industri, dan lembaga swadaya masyarakat. Hadir dalam kegiatan ini Bappeda Kabupaten Gresik, serta perwakilan dari perusahaan-perusahaan seperti PT. Petrokimia Gresik, Saka Indonesia Pangkah Limited, Petronas Carigali Ketapang, Pertamina Hulu Energi WMO, PT. Smilting, PT. Freeport Indonesia, dan lainnya.
Kehadiran perusahaan serta lembaga pemerhati lingkungan seperti Agrie Conservation, Yayasan Elang Khatulistiwa, BRUIN, Wehasta, menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam forum ini, beberapa perusahaan juga menyampaikan harapan agar ke depan terdapat kebijakan yang menjadi payung hukum, sehingga lahan yang telah ditanami mangrove dapat terlindungi dan tidak beralih fungsi. Kepastian hukum ini dinilai penting untuk menjaga keberlanjutan penanaman mangrove yang telah berjalan dan konservasi yang akan dilakukan serta memberikan rasa aman bagi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan pelestarian lingkungan.
DLH Gresik berharap kegiatan ini menjadi awal dari kolaborasi nyata dalam penanaman mangrove yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di Kabupaten Gresik.